Minggu, 19 Juni 2011

Bagaimanakah Matematika pada Zaman Kuno ?

Sejarah matematika mulai ketika orang harus mencatat jumlah yang lebih besar daripada satu. Suku-suku nomaden kuno menghitung dan mencatat sekumpulan ternak meskipun mereka memiliki sistem bilangan tertulis. Untuk menghitung, mereka memungut kerikil atau biji dan memasukkannya ke dalam kantong. Untuk bilangan besar, mereka menggunakan jari untuk melambangkan bilangan 10 dan 20. Mereka mengembangkan konsep bilangan sebagai lambang yang terpisah dari benda yang dihitung.

Sewaktu pencatatan dan penghitungan menjadi lebih rumit, orang menemukan alat untuk membantu proses itu. Abakus adalah salah satu alat yang paling awal. Asal mula abakus tidak diketahui dengan pasti, kemungkinan alat ini berasal dari Babilonia. Alat ini sudah dikenal sejak zaman Yunani dan Romawi kuno. Asal mula bentuk abakus hanya berupa sebuah permukaan pasir, sabak lilin, atau batu lebar dengan tanda yang menunjukkan latak bilangan dan kerikil yang digunakan sebagai penghitung. Orang Romawi menyebut kerikil tersebut dengna Calculus, dari situlah asal mula kata kalkulasi yang biasa kita kenal.

Pada awal Abad Pertengahan, swipoa dari Timur muncul di Timur Tengah. Alat ini berupa kerangka kotak dengan biji-biji pada sejumlah batang. Swipoa atau abakus sekarang masih digunakan secara luas hingga Asia dan Timur Tengah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan post Komentarnya ya ^^